Pantai Rancabuaya

Pantai Rancabuaya
Pesona Hijau Nan Sejuk


GUGUSAN karang terjal dan tajam akan menyambut Anda ketika kaki menginjak Pantai Rancabuaya di selatan Kabupaten Garut. Cuaca khas pantai panas, namun memberikan ketenangan bagi siapapun. Terlebih embusan angin dari lautan lepas sejenak bisa memberikan kesejukan.


Angin pantai yang berembus menjadi obat bagi rasa lelah setelah menempuh perjalanan sejauh 120 km dari Kota Bandung melalui jalur selatan terbayar sudah. Angin pantai yang berhembus adalah obatnya.

Berangkat dari Kota Bandung kemudian ke arah selatan ke kota Soreang ibukota Kabupaten Bandung dilanjut menyusuri Kec. Ciwidey, Perkebunan Teh Rancabali, Perkebunan Cibuni, Naringgul, Cidaun, Cijayanti, dan Rancabuaya. Perjalanan dari Bandung bisa ditempuh selama 6 jam dengan kecematan normal.

Selama di perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan yang menghijau khas pegunungan. Anda pun dituntut ektra hati-hati, karena tiba-tiba saja hujan bisa turun selama perjalanan membuat pemandangan alam yang hijau menjadi kabur. Munculnya kabut tebal yang menutupi sepanjang jalan, menuntut Anda ekstra hati-hati mengendarai kendaraannya. Untuk meminimalisir kecelakaan, Anda harus menyalakan lampu kabut.

Namun hal itu hanya sebentar, ketika memasuki Kec. Naringgul susana tegang mulai mencair. Terlebih ketika garis langit mulai terlihat di ketinggian bukit Naringgul.

Memasuki Cidaun, jalan datar dengan kondisi baik serta pemandangan khas pantai yang belum tersentuh perbaikan maupun kreator pengembang pariwisata. Yang tampak pemandangan pantai dipenuhi ilalang dan rumput liar yang mengering akibat kemarau panjang.

Tiba di Pantai Rancabuaya jika hari masih sore, Anda bisa menyaksikan sunset. Begitu pun dengan sunrise yang siap menunggu pada pagi harinya.



Ketika hari menjelang siang. Langit yang biru memberikan dampak biru pada air laut. Ombak dan riak air di bibir pantai nampak memutih tersorot sinar matahari. Gugusan karang hitam yang menghijau memberikan pemandangan lain pantai Rancabuaya.

Ikan-ikan kecil yang berwarna-warni yang hidup diterumbu karang, lincah menari kian kemari. Terlebih saat akan didatangi pengunjung, si ikan langsung berenang dan nyumput dibalik karang yang curam dan tajam.

Secara administratif, Pantai Rancabuaya terletak di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Garut bagian selatan. Menghadap Samudra Hindia, pantai ini memiliki karakter khas pantai selatan Jawa, yaitu ombak yang besar dengan bebatuan dan tebing karang yang tinggi kokoh.

Terumbu karang disepanjang pantai ini menjadi daya tarik pengunjung untuk mencari ikan hias maupun kerang-kerang kecil untuk bisa dibawang pulang. Hal ini menjadi pemandangan setiap hari di kawasan pantai Rancabuaya. Begitu pun kehadiran para nelayan yang baru pulang melaut bisa dijadikan objek wisata tersendiri.

Sarana belum lengkap

Sayang keindahan Pantai Rancabuaya dikotori oleh masyarakat setempat. Banyakan bangunan warung maupun saung sengaja dibangun di sepadan pantai. Begitu pun bangunan lain, seperti penginapan dan hotel maupun WC umum yang dibangun tak jauh dari garis sepadan pantai.

Akses ke objek wisata ini pun sangat kecil, termasuk sarana prasarana yang belum lengkap. Seperti diakui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Garut, Yatti. Pemkab Garut belum melakukan penataan maupun perbaikan sarana dan prasarana termasuk akses ke pantai Rancabuaya, padahal objek ini merupakan objek wisata andalan Kab. Garut.

"Kami memang belum melakukan penataan objek wisata pantai Rancabuaya secara optimal. Kami sangat menunggu bantuan dari Pemprov Jabar," ungkap Yatti.

Pasalnya, jumlah pengunjung yang datang ke objek Pantai Rancabuaya tidak lebih dari 1000 setiap bulannya. Namun pada saat tahun baru dan libur lebaran, jumlah pengunjung bisa lebih dari 5000 orang. Yatti berharap adanya bantuan dari Pemprov Jabar, bisa dilakukan perbaikan dan penataan kawasan objek wisata pantai Rancabuaya.

Suasana di Pantai Rancabuaya cukup bersahabat. Tidak terlalu panas, bahkan cenderung sejuk. Mungkin karena banyak bukit di belakang pantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar