RW-Net Jembatani Warga dan Pemerintah

RW-Net Jembatani Warga dan Pemerintah


JIKA sebelumnya masyarakat harus direpotkan dengan penyediaan jaringan program internet, dalam waktu tidak lama lagi para pengguna internet akan lebih mudah untuk mendapatkannya, sekaligus bisa langsung melakukan komunikasi dengan Wali Kota Bandung. Selain itu, warga pun bisa lebih mudah melakukan transaksi via internet, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga.

Terobosan baru ini diluncurkan Pemkot Bandung dengan menyosialisasikan program RW-Net, sebuah program aplikasi komunikasi jarak jauh antara pemerintah dengan masyarakat. Dengan program ini, seorang ketua RW, termasuk warganya, bisa langsung berkomunikasi dan mengungkapkan keluhan, masukan, dan lainnya kepada Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung.

Selain itu, RW-Net juga menjadi program pemberdayaan RW sebagai tempat pelayanan membayar listrik, telepon, PDAM, dan pembayaran pelayanan masyarakat lainnya. Meski secara formal seluruh kecamatan sudah diberi informasi mengenai hal itu, namun sosialisasi terus dilakukan.

Sekda Kota Bandung, Edi Siswadi mengatakan, aplikasi RW-Net menawarkan langkah pengembangan pola keterbukaan dan kontrol masyarakat melalui silaturahmi sosial. Program aplikasi itu merupakan salah satu bentuk perwujudan dari Bandung Cyber City.

Edi menambahkan, RW-Net mengajari keterbukaan. Keterbukaan itulah, ujar Edi, yang akan mendorong perubahan budaya penduduk kota Bandung menjadi lebih maju.

"Aplikasi RW-Net ini lebih baik dari aplikasi di Surabaya. Aplikasi ini selain memiliki fungsi citizen to government, juga terdapat fitur pemberdayaan masyarakat serta fitur-fitur lainnya," kata Edi kepada wartawan usai sosialisasi RW-Net di kantor Kec. Bandung Wetan, Jln. Tamansari, Selasa (24/7).

Diungkapkan Edi, komunikasi jarak jauh tersebut dinamakan aplikasi RW-Net. Ini merupakan penerapan model citizen to government (masyarakat dengan pemerintah), government to government (pemerintah dengan pemerintah), juga government to business (pemerintah dengan dunia usaha).

"Aplikasinya merupakan aplikasi yang memungkinkan komunikasi langsung dari RW-RW se-Kota Bandung dengan lurah, camat, bahkan wali kota, wakil wali kota, dan sekda," papar Edi.

Dengan begitu, pimpinan Pemkot Bandung pun bisa menilai kepala SKPD mana yang bisa merespons cepat keluhan warga. "Diharapkan kepala SKPD itu quick response dan itu penilaian tersendiri bagi kami," tegasnya.

Hotspot gratis

Pemkot Bandung juga saat ini tengah menjalin kerjasama dengan PT Telkom dalam hal penyediaan fasilitas hotspot gratis. Penyediaan alat tengah dilakukan, dan ditargetkan pada bulan Oktober mendatang sudah terpasang seluruhnya.

Jika semuanya sudah terpasang, maka seluruh RW di Kota Bandung yang berjumlah 1.563 RW, akan dilengkapi fasilitas hotspot gratis. Warga setiap RW atau seluruh warga Kota Bandung, akan dimanjakan dan dipermudah saat mengakses internet.

Edi Siswadi menjelaskan, penyediaan akses internet gratis ini basisnya di setiap RW-RW di Kota Bandung. Sebanyak 1.563 kantor RW akan dipasang hotspot yang nantinya bisa dimanfaatkan seluruh warga.

"Program ini merupakan cita-cita kita dalam menciptakan Kota Bandung sebagai cyber city. Penyediaan fasilitas hotspot internet di semua RW ini, merupakan yang pertama di Indonesia bahkan dunia. Bahkan di Kota London yang berada di sebuah negara maju sekali pun baru terpikirkan," papar Edi.

Edi menambahkan, penyediaan hotspot di seluruh RW itu dimaksudkan untuk mempermudah warga dalam mengakses informasi secara maksimal melalui jaringan internet. Edi menyadari, masyarakat Kota Bandung saat ini sudah sangat melek teknologi dan informasi.

Sumber : Galamedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar